Apa
yang dimaksud dengan pertumbuhan penduduk ?
Pertumbuhan penduduk
adalah perubahan populasi sewaktu-waktu disuatu wilayah yang bisa dihitung dari
waktu ke waktu menggunakan 'per waktu unit' sebagai ukurannya.
Apa
pengertian dari penduduk?
Penduduk
adalah mereka, sekelompok orang yang tinggal atau menetap dalam sebuah wilayah
atau daerah negara .
Pertumbuhan
penduduk dunia
Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan bahwa laju pertumbuhan jumlah penduduk dunia
ternyata lebih tinggi daripada perkiraan dua tahun lalu. Revisi prediksi
pertumbuhan tersebut menimbulkan pertanyaan mengenai daya dukung alam dan
sejumlah masalah lainnya.
Dari hasil sensus yang
telah dilaksanakan masing-masing negara di dunia, hampir pada umumnya setiap
negara terus mengalami pertumbuhan penduduk. Menurut PBB melalui organisasi
UNFPA UNFPA yang menangani masalah kependudukan, melaporkan bahwa pada tahun
1804, penduduk dunia hanya berjumlah 1 milyar jiwa. Disetiap negara pertumbuhan
penduduknya tidaklah sama dengan negara lain. Pada umumnya negara-negara maju
mengalami pertumbuhan penduduk yang lambat, sebaliknya negara-negara dengan
laju pertumbuhan penduduk lebih tinggi justru dialami oleh negara-negara
terbelakang dan berkembang.
Jumlah
penduduk dunia pada tanggal 1 Juli 2015 diperkirakan sebesar 7,324,782,225 jiwa
atau bertambah 1.1182% dari tahun sebelumnya yang diperkirakan sebesar
7,243,784,121 jiwa.
Data ini
berdasarkan hasil laporan dari Divisi Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa
tentang prospek penduduk dunia yang memperkirakan jumlah penduduk dunia dengan
metode medium fertility mengingat adalah tidak mungkin menghitung penduduk
dunia secara tepat dalam suatu periode tertentu.
Benua Asia
menjadi benus dengan penduduk terbanyak, sedangkan benua Australia dan Oseania
menjadi benua dengan penduduk tersedikit.
Indonesia
sendiri diperkirakan mempunyai penduduk sebesar 255,708,785 pada tanggal 1 Juli
2015 ini.
Adapun
persebaran penduduk dunia berdasarkan benua dan wilayah adalah sebagai berikut:
No
|
Benua
dan Wilayah
|
Jumlah
Penduduk
|
%
|
1
|
Asia
|
4,384,844,097
|
59.86%
|
2
|
Afrika
|
1,166,239,306
|
15.92%
|
3
|
Eropa
|
743,122,816
|
10.15%
|
4
|
Amerika Selatan dan Karibia
|
630,088,917
|
8.60%
|
5
|
Amerika Utara
|
361,127,819
|
4.93%
|
6
|
Australia dan Oseania
|
39,359,270
|
0.54%
|
|
Total
|
7,324,782,225
|
100.00%
|
Perbandingan
Indonesia dengan Korea
Korea merupakan salah satu negara yang
diperhitungkan di dalam dunia internasional saat ini, baik dalam hal kesenian
ataupun pemerintahan dan yang lainnya. Tidak perlu mencoba membandingkan Korea
dengan negara lain, kita lihat dulu dari segi perbedaannya dengan negara kita
sendiri yakni Indonesia.
1. Makanan
Korea disajikan mentah
Kalau Anda pernah makan di
restoran Korea satu yang membedakannya dengan restoran disini atau restoran
siap saji adalah cara penyajiaannya. Di Korea rata-rata makanan, terutama yang
jenis ayam dan daging (Barbeque) dihidangkan dalam kondisi tidak siap saji atau
tidak siap santap. Yaitu masih mentah, baru setengah matang dibumbui dan belum
dimasak. Selama makan Anda lah yang harus memasak sendiri dan membakar dan
membolak-balik daging di tungku yang disajikan di meja Anda. Karena itu di
setiap meja akan disajikan tungku pemanas untuk memanaskan makanan yang
disajikan di meja Anda.
2. Rata-rata
orang Korea mengenal agama setelah mereka dewasa.
Berbeda dengan kebanyakan orang dinegara kita yang rata-rata mengenal dan menganut agama sejak kecil karena agama adalah kebanyakan warisan didikan dari orang tua, tetapi di Korea justru tidak. Pendidikan agama di Korea itu nomor yang kesekian, atau tidak dalam skala prioritas kalau dibandingkan dengan mata pelajaran pendidikan umum. Terdengar aneh kan?
Jadi jangan heran kalau orang Korea kebanyakan belum beragama atau baru menganut agama setelah mereka dewasa. Namun, satu hal yang patut saya apresiasi dari orang Korea adalah meski mereka kurang kuat dalam hal agama tapi jangan ditanya moralitas orang korea rata-rata sangat baik dan sangat disiplin melebihi tingkah orang yang beragama. ini bisa saja diamati dari perilaku mereka saat berkendara di jalan, tidak membuang sampah dan merokok di sembarang tempat, serta kepatuhanmereka pada norma dan hukum yang berlaku dinegaranya tinggi. Ya, mungkin ini ciri-ciri umum negara yang sudah maju. Berbeda dengan negara kita yang masih berkembang sehingga masih butuh proses menuju ke arah ini.
hampir sebagian rakyat Korea Selatan memilih tidak beragama atau atheisme. Buddha adalah agama yang mempunyai penganut terbesar di Korea Selatan dengan 10,7 juta penduduk. agama lainnya yang terbesar adalah Kristen Protestan dan Katolik Roma. Gereja Kristen Terbesar di Korea Selatan, Yoido Full Gospel Church berlokasi di Seoul. Diperkirakan ada 45.000 warga muslim Korea dengan 100.000 orang pekerja dari Luar Negeri yang berasal dari negara muslim.
3.Sistem pendidikan di Korea berbeda
Di negara kita karena tidak mengenal adanya wajib militer maka rata-rata umur 22-24 tahun para remaja sudah bisa menyelesaikan kuliahnya. Sementara di Korea tidak. Angka rata-rata pria Korea bisa menyandang gelar sarjana (S1) pada umur 27 tahun. Mengapa? Karena harus cuti kuliah dulu atau setelah lulus SMA langsung mengikuti wajib militer dulu sebelum meneruskan kuliah.
Sekolah di Korea jam pengajarannya sangat panjang. Dari pagi sampai jam 9 malam sehingga sangat jarang pada hari biasa, bukan hari libur dan pada jam-jam kerja bisa menemui anak sekolah bisa berkeliaran di jalan-jalan atau mall tidak seperti halnya di negara kita.
Sisi positifnya selain tidak keluyuran di mall, juga angka kenakalan anak atau remaja Korea seperti tawuran dan menggunakan narkoba sangat rendah. Karena waktunya banyak tersita untuk belajar setiap hari di sekolah. Waktu di luar jam sekolah amat pendek dan benar-benar untuk beristirahat di rumah.
Dan Korea juga sangat terkenal keras, disiplin dan benar-benar terstruktur kurikulum pendidikannya. Sehingga inilah salah satu faktor kunci kesuksesan negara Korea hingga menjadi negara maju seperti sekarang ini.
Korea selatan merdeka pada tanggal 15 Agustus 1945. Hanya beda dua hari dengan kemerdekaan negara kita. Pernah menjadi negara sangat miskin. Namun sekarang sudah melesat jauh meninggalkan kita meskipun umur kemerdekaannya hampir sama dengan negara kita.
4. Perselingkuhan dan nomor telepon seluler diawasi ketat oleh negara.
Membaca sub judulnya sepertinya ini bentuk sebuah pengekangan kebebasan warga negara. Betul? Tapi tunggu dan simak dulu sisi baiknya. Di Korea validitas data pengguna nomor seluler benar-benar diverifikasi datanya oleh negara sehingga tidak bisa semua orang membuat data-data palsu untuk menggunakan ponsel buat menipu atau menyebar spam lewat ponsel. Sehingga jika tetap nekat pasti akan ketahuan. Dan nomor simcard ponsel tidak dijual secara bebas dan terpisah dengan handsetnya.
Dan ketentuan ketat di atas juga berlaku buat warga asing atau turis yang lagi melancong kenegaranya. Itulah makanya kemarin opsi Tips Komunikasi Saat Roaming Internasional yang ketiga, yaitu mengganti simcard dengan nomor lokal tidak bisa saya lakukan selama di Korea sehingga tagihan saya membengkak lumayan tinggi. Baca artikel “Telkomsel Terlalu Berlebihan Memperlakukan dan Mencurigai Pelanggan Kartu Halo.”
Sisi positif yang lain, angka perselingkuhan di Korea sangat rendah. Bagaimana tidak, lalu-lintas data penggunaan seluler setiap warga negara dilog (rekam) oleh negara. Jika kedapatan suami selingkuh maka seorang istri bisa melapor ke Polisi dan minta dibukakan log percakapan dan SMS telepon seluler suaminya. Selanjutnya, jika sang suami terbukti selingkuh ini bisa sebagai alat bukti yang memberatkan.
Hal yang paling ditakutkan pria Korea adalah saat bercerai, kalau suami yang salah maka semua harta yang menjadi milik bersama (gono-gini) semuanya akan jadi milik pihak istri dan anak-anaknya, bagi yang sudah punya anak. Dan suami tidak akan mendapatkan bagian sepeser pun.
5.Gaji suami masuk rekeningistri
juga fakta yang unik. Semua gaji para pegawai di Korea, baik yang swasta dan pegawai negeri ditransfer ke rekening istrinya. Ini tentu tak lazim seperti di negara kita dan umumnya pegawai yang gajinya ditranfer ke rekening pegawainya.
Untuk kebijakan ini saya sedikit lupa kemarin apa yang menjadi alasannya. Mungkin juga salah satunya untuk menghindari perselingkuhan atau perceraian.
Berbeda dengan kebanyakan orang dinegara kita yang rata-rata mengenal dan menganut agama sejak kecil karena agama adalah kebanyakan warisan didikan dari orang tua, tetapi di Korea justru tidak. Pendidikan agama di Korea itu nomor yang kesekian, atau tidak dalam skala prioritas kalau dibandingkan dengan mata pelajaran pendidikan umum. Terdengar aneh kan?
Jadi jangan heran kalau orang Korea kebanyakan belum beragama atau baru menganut agama setelah mereka dewasa. Namun, satu hal yang patut saya apresiasi dari orang Korea adalah meski mereka kurang kuat dalam hal agama tapi jangan ditanya moralitas orang korea rata-rata sangat baik dan sangat disiplin melebihi tingkah orang yang beragama. ini bisa saja diamati dari perilaku mereka saat berkendara di jalan, tidak membuang sampah dan merokok di sembarang tempat, serta kepatuhanmereka pada norma dan hukum yang berlaku dinegaranya tinggi. Ya, mungkin ini ciri-ciri umum negara yang sudah maju. Berbeda dengan negara kita yang masih berkembang sehingga masih butuh proses menuju ke arah ini.
hampir sebagian rakyat Korea Selatan memilih tidak beragama atau atheisme. Buddha adalah agama yang mempunyai penganut terbesar di Korea Selatan dengan 10,7 juta penduduk. agama lainnya yang terbesar adalah Kristen Protestan dan Katolik Roma. Gereja Kristen Terbesar di Korea Selatan, Yoido Full Gospel Church berlokasi di Seoul. Diperkirakan ada 45.000 warga muslim Korea dengan 100.000 orang pekerja dari Luar Negeri yang berasal dari negara muslim.
3.Sistem pendidikan di Korea berbeda
Di negara kita karena tidak mengenal adanya wajib militer maka rata-rata umur 22-24 tahun para remaja sudah bisa menyelesaikan kuliahnya. Sementara di Korea tidak. Angka rata-rata pria Korea bisa menyandang gelar sarjana (S1) pada umur 27 tahun. Mengapa? Karena harus cuti kuliah dulu atau setelah lulus SMA langsung mengikuti wajib militer dulu sebelum meneruskan kuliah.
Sekolah di Korea jam pengajarannya sangat panjang. Dari pagi sampai jam 9 malam sehingga sangat jarang pada hari biasa, bukan hari libur dan pada jam-jam kerja bisa menemui anak sekolah bisa berkeliaran di jalan-jalan atau mall tidak seperti halnya di negara kita.
Sisi positifnya selain tidak keluyuran di mall, juga angka kenakalan anak atau remaja Korea seperti tawuran dan menggunakan narkoba sangat rendah. Karena waktunya banyak tersita untuk belajar setiap hari di sekolah. Waktu di luar jam sekolah amat pendek dan benar-benar untuk beristirahat di rumah.
Dan Korea juga sangat terkenal keras, disiplin dan benar-benar terstruktur kurikulum pendidikannya. Sehingga inilah salah satu faktor kunci kesuksesan negara Korea hingga menjadi negara maju seperti sekarang ini.
Korea selatan merdeka pada tanggal 15 Agustus 1945. Hanya beda dua hari dengan kemerdekaan negara kita. Pernah menjadi negara sangat miskin. Namun sekarang sudah melesat jauh meninggalkan kita meskipun umur kemerdekaannya hampir sama dengan negara kita.
4. Perselingkuhan dan nomor telepon seluler diawasi ketat oleh negara.
Membaca sub judulnya sepertinya ini bentuk sebuah pengekangan kebebasan warga negara. Betul? Tapi tunggu dan simak dulu sisi baiknya. Di Korea validitas data pengguna nomor seluler benar-benar diverifikasi datanya oleh negara sehingga tidak bisa semua orang membuat data-data palsu untuk menggunakan ponsel buat menipu atau menyebar spam lewat ponsel. Sehingga jika tetap nekat pasti akan ketahuan. Dan nomor simcard ponsel tidak dijual secara bebas dan terpisah dengan handsetnya.
Dan ketentuan ketat di atas juga berlaku buat warga asing atau turis yang lagi melancong kenegaranya. Itulah makanya kemarin opsi Tips Komunikasi Saat Roaming Internasional yang ketiga, yaitu mengganti simcard dengan nomor lokal tidak bisa saya lakukan selama di Korea sehingga tagihan saya membengkak lumayan tinggi. Baca artikel “Telkomsel Terlalu Berlebihan Memperlakukan dan Mencurigai Pelanggan Kartu Halo.”
Sisi positif yang lain, angka perselingkuhan di Korea sangat rendah. Bagaimana tidak, lalu-lintas data penggunaan seluler setiap warga negara dilog (rekam) oleh negara. Jika kedapatan suami selingkuh maka seorang istri bisa melapor ke Polisi dan minta dibukakan log percakapan dan SMS telepon seluler suaminya. Selanjutnya, jika sang suami terbukti selingkuh ini bisa sebagai alat bukti yang memberatkan.
Hal yang paling ditakutkan pria Korea adalah saat bercerai, kalau suami yang salah maka semua harta yang menjadi milik bersama (gono-gini) semuanya akan jadi milik pihak istri dan anak-anaknya, bagi yang sudah punya anak. Dan suami tidak akan mendapatkan bagian sepeser pun.
5.Gaji suami masuk rekeningistri
juga fakta yang unik. Semua gaji para pegawai di Korea, baik yang swasta dan pegawai negeri ditransfer ke rekening istrinya. Ini tentu tak lazim seperti di negara kita dan umumnya pegawai yang gajinya ditranfer ke rekening pegawainya.
Untuk kebijakan ini saya sedikit lupa kemarin apa yang menjadi alasannya. Mungkin juga salah satunya untuk menghindari perselingkuhan atau perceraian.
Apa yang terjadi jika penduduk usia 50 tahun
keatas 10 tahun yang akan mendatang?
Menurut Undang-undang Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan
Lanjut Usia, yang dimaksud dengan lanjut usia adalah penduduk yang telah
mencapai usia 60 tahun ke atas. Lansia termasuk dalam kategori penduduk rentan
dilihat dari kemunduran dari segi fisik, psikologis, sosial, ekonomi dan
kesehatan sehingga mereka terlindung oleh jaminan sosial.
Penduduk Lansia (usia 60 +) di seluruh dunia diproyeksi akan tumbuh dengan sangat cepat bahkan tercepat disbanding kelompok usia lainnya. Diperkirakan mulai tahun 2010 yang lalu telah terjadi ledakan jumlah penduduk lanjut usia. Hasil prediksi menunjukkan bahwa persentase penduduk lanjut usia akan mencapai 9,77 persen dari total penduduk pada tahun 2010 dan menjadi 11,34 persen pada tahun 2020.
Perubahan jumlah penduduk lansia perlu direspon secara tepat karena jika tidak, maka akan
menimbulkan persoalan yang sangat serius. Hal tersebut didasarkan pada pemikiran bahwa penduduk lansia memiliki pengaruh besar dalam permbangunan sosial ekonomi suatu Negara
Penduduk Lansia (usia 60 +) di seluruh dunia diproyeksi akan tumbuh dengan sangat cepat bahkan tercepat disbanding kelompok usia lainnya. Diperkirakan mulai tahun 2010 yang lalu telah terjadi ledakan jumlah penduduk lanjut usia. Hasil prediksi menunjukkan bahwa persentase penduduk lanjut usia akan mencapai 9,77 persen dari total penduduk pada tahun 2010 dan menjadi 11,34 persen pada tahun 2020.
Perubahan jumlah penduduk lansia perlu direspon secara tepat karena jika tidak, maka akan
menimbulkan persoalan yang sangat serius. Hal tersebut didasarkan pada pemikiran bahwa penduduk lansia memiliki pengaruh besar dalam permbangunan sosial ekonomi suatu Negara
Disamping itu lansia
memilki hak baik hak politik, sosial maupun ekonomi yang harus dipenuhi. Hal
ini nampaknya belum sepenuhnya direspon oleh pemerintah secara baik. Oleh
karenanya diperlukan suatu rumusan kebijakan mengenai lansia yang mampu
merespon kondisi yang ada. Dalam rangka itulah, pemerintah membentuk Komisi
Nasional Lanjut Usia yang disahkan berdasarkan Kepres No. 52 tahun 2004 yang
memiliki tugas tuntuk mengkoordinasi segala upaya peningkatan kesejahteraan
sosial lanjut usia.
Dengan demikian, peningkatan jumlah penduduk lanjut usia menjadi
salah satu indicator keberhasilan pembangunan sekaligus sebagai tantangan dalam
pembangunan. Keberhasilan karna peningkatan jumlah lansia merupakan dampak dari
peningkatan usia harapan hidup. Sementara sebagai tantangan peningkatan jumlah
lansia akan menimbulkan permasalahan penting. Bila permasalahan tersebut tidak
diantisipasim maka tidak tertutup kemungkinan bahwa proses pembangunan akan
mengalami berbagai hambatan. Oleh sebab itu permaasalahan lanjut usia harus
menjadi perhatian kita semua, baik pemerintah, lembaga masyarakat maupun
masyarakat itu sendiri.
http://informasipedia.com/kependudukan/jumlah-penduduk-dunia/458-jumlah-penduduk-dunia-tahun-2015.html
http://iinfokorea.blogspot.co.id/2013/02/perbedaan-indonesia-dengan-korea-selatan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar